Jumat, 16 Mei 2014

SEJARAH BERDIRINYA NASYIATUL 'AISYIYAH

Nasyiatul Aisyiyah yang berdiri pada tanggal 28 Dzulhijjah 1349 H bertepatan dengan 16 Mei 1931 M. Tanggal 16 Mei 2014, umur Nasyiatul ‘Aisyiyah menjadi 83 Tahun. Bagi temen-temen yang belum tau, tentang sejarah berdirinya Nasyiatul ‘Aisyiyah, yuk kita baca bersama-sama yuk, bagaimana sejarah berdirinya Nasyiatul ‘Aisyiyah. Berdirinya Nasyi'atul Aisyiyah (NA) tidak bisa dilepaskan dari komitmen Muhammadiyah-‘Aisyiyah untuk menjaga keberlangsungan kader penerus perjuangan. Muhammadiyah memerlukan kader-kader tangguh guna melanjutkan estafeta perjuangan persyarikatan Muhammadiyah. Gagasan mendirikan NA bermula dari ide Soemodirdjo, seorang guru Standart School Muhammadiyah. Dalam usahanya untuk memajukan Muhammadiyah, ia menekankan pentingnya peningkatan mutu ilmu pengetahuan, baik pada aspek spiritual, intelektual, maupun jasmani. Ide Soemodirdjo tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk menambah pelajaran praktik bagi para muridnya yang diwadahi dalam kegiatan bersama. Dengan bantuan Hadjid, seorang kepala guru agama di Standart School Muhammadiyah, maka pada tahun 1919, Soemodirdjo berhasil mendirikan perkumpulan yang anggotanya terdiri dari para remaja putra-putri siswa Standart School Muhammadiyah. Perkumpulan tersebut diberi nama Siswa Praja (SP). Tujuan dibentuknya Siswa Praja adalah menanamkan rasa persatuan, memperbaiki akhlak, dan memperdalam agama. Pada mulanya, SP mempunyai ranting-ranting di sekolah Muhammadiyah yang ada, yaitu di Suronatan, Karangkajen, Bausasran, dan Kotagede. Seminggu sekali anggota SP Pusat memberi tuntunan ke ranting-ranting. Setelah lima bulan berjalan, diadakan pemisahan antara anggota laki-laki dan perempuan dalam SP. Kegiatan SP Wanita dipusatkan di rumah Haji Irsyad (sekarang Musholla ‘Aisyiyah Kauman). Beberapa jenis kegiatan SP Wanita, yaitu pengajian, berpidato, jama'ah subuh, membunyikan kentongan untuk membangunkan umat Islam Kauman agar menjalankan shalat shubuh, mengadakan peringatan hari-hari besar Islam, dan kegiatan keputrian. Kegiatan SP berkembang cukup pesat. Jenis Kegiatan yang dilakukannya mulai tersegmentasi sesuai usia. Kegiatan Thalabus Sa'adah diselenggarakan bagi anak di atas umur 15 tahun. Aktivitas Tajmilul Akhlak diadakan untuk anak berumur 10-15 tahun. Dirasatul Bannat diselenggarakan dalam bentuk pengajian sesudah Maghrib bagi anak-anak kecil. Sedangkan Jam'iatul Athfal dilaksanakan seminggu dua kali untuk anak berumur 7-10 tahun. Selain itu, tak jarang diselenggarakan juga tamasya ke luar kota setiap satu bulan sekali. Pada tahun 1924, akhirnya SP Wanita mampu mendirikan Bustanul Athfal, yakni usaha untuk membina anak laki-laki maupun perempuan berumur 4-5 tahun. SP Wanita juga menerbitkan buku nyanyian berbahasa Jawa dengan nama Pujian Siswa Praja.Pada tahun 1926, kegiatan SP Wanita sudah menjangkau cabang-cabang hingga di luar Yogyakarta. SP Wanita mulai diintegrasikan menjadi urusan ‘Aisyiyah di tahun 1923. Selanjutnya pada Konggres Muhammadiyah Ke-18 Tahun 1929, diputuskan bahwa semua cabang Muhammadiyah diharuskan mendirikan SP Wanita dengan sebutan ‘Aisyiyah Urusan Siswa Praja. Nama SPW pun mulai berganti menjadi Nasyiatul Aisyiyah setelah pada tahun 1931, dalam Konggres Muhammadiyah ke-20 di Yogyakarta, ditetapkan agar semua nama gerakan dalam Muhammadiyah harus memakai bahasa Arab atau bahasa Indonesia. Adapun simbol padi yang menjadi lambang NA diputuskan dalam Konggres Muhammadiyah ke-26 Tahun 1938 di Yogyakarta, yang sekaligus juga menetapkan nyanyian Simbol Padi sebagai Mars NA. Perkembangan NA semakin pesat pada tahun 1939 dengan diselenggarakannya Taman Aisyiyah yang mengakomodasikan potensi, minat, dan bakat putri-putri NA. Selain itu, Taman Aisyiyah juga menghimpun lagu-lagu yang dikarang oleh komponis-komponis Muhammadiyah dan dibukukan dengan diberi nama ‘Kumandang Nasyi'ah.’ Pada Sidang Tanwir Muhammadiyah tahun 1963 diputuskan untuk memberi status otonom kepada NA. Di bawah kepemimpinan Majelis Bimbingan Pemuda, NA yang saat itu dipimpin oleh Siti Karimah mulai mengadakan persiapan-persiapan untuk mengadakan musyawarahnya yang pertama di Bandung. Dengan didahului mengadakan konferensi di Solo, selanjutnya NA berhasil menyelenggarakan Munasnya pada tahun 1965 bersama-sama dengan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Bandung. Dalam Munas pertama tersebut, tampaklah wajah-wajah baru penuh semangat dari 33 daerah dan 166 cabang yang siap mengembangkan dakwah NA serta berkontribusi bagi umat dan bangsa. Sumber : www.nasyiah.or.id

Selasa, 06 Mei 2014

KULIAH DAKWAH ISLAM (KDI)

Kuliah Dakwah Islam yang disingkat dengan KDI diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Nayiatul 'Aisyiyah Kota Malang oleh bidang Dakwah yang dimulai pada tanggal 13 April 2014, kegiatan ini Insya Allah diselenggarakan setiap hari ahad pukul 09.00 - 12.00 wib di masjid Imam Bukhari Kompleks Kantor PDM KOta Malang, Kegiatan ini berlangsung selama 8x pertemuan dengan beberapa materi diantaranya: Mengapa kita harus berdakwah, Out Bond, Profil Dai Idaman,Fiqh Dakwah Praktis, Dakwah Fardiyah, Membangun Lembaga Dakwah Ideal, Dakwah Kreatif dan Psikologi Jamaah. Mengingat minimnya mubalighot maka kegiatan ini bertujuan untuk mencetak kader Nasyiah yang mempunyai kapasitas dalam berdakwah, baik dari penguasaan teori, konsep dan praktek. Kedepannya dipersiapkan untuk terjun di masyarakat minimal bisa menjadi metor di ORTOM Muhammadiyah maupun di lingkungan masing-masing. Kami usahakan, Insya Allah dalam waktu dekat tepatnya saat bulan Ramadhan, Mubalighot Nasyiah sudah siap untuk ditempatkan di cabang dan ranting yang dirasa membutuhkanperan aktif mubalighot.

LATIHAN INSTRUKTUR NASYIATUL 'AISYIYAH 1 (LINA 1)

Latihan Instruktur Nasyiatul 'Aisyiyah I yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul 'Aisyiyah Kota Malang Pada Hari Sabtu-Ahad, 29-30 Maret 2014 yang bertempat di Panti Asuhan KH Mas Mansyur yang diikuti oleh 7 orang peserta. Kegiatan ini diharapkan dapat mencetak Instruktur yang berkepribadian Nasyiah, sesuai dengan temanya. Walaupun yang mengikuti kegiatan ini hanya 7 orang, namun peserta merasa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mereka.

Rabu, 26 Februari 2014

Pelatihan Mubalighot

Ahad, 23 Februari 2014 Pimpinan Daerah Nasyiatul 'Aisyiyah Kota Malang mengadakan kegiatan Pelatihan Mubalighot yang bertemakan "Menyiapkan Kader Umat Yang Cerdas, Bertaqwa, Serta Meningkatkan Keahlinnya untuk Beramar Ma'ruf Nahi Munkar". Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Masjid AR Fachruddin Lantai II Universitas Muhammadiyah Malang yang diikuti oleh 62 orang peserta. Kegiatan ini dimulai pukul 09.00 wib - 16.30 wib Alhamdulillah peserta yang bertahan sampai kegiatan selesai sebanyak 35 orang peserta, merekalah orang-orang yang sabar dan ikhlas dalam menuntut ilmu di kegiatan ini.
Adapun materi yang diberikan dalam pelatihan ini adalah a) Publik Speaking yang disampaikan oleh Bapak Nasrullah, MSi yang mana makna dari Publik Speaking adalah Ketrampilan berbicara di depan khalayak umum untuk diperhatikan orang atau bisa juga diartikan Ilmu berperilaku. b) Managemen Dakwah yang disampaikan oleh Bapak Sarif HHidayatullah, S.Ag yang mana Managemen dakwah sangatlah penting, karena berdakwah pun harus memiliki perencanaan dakwah, perencanaan materi, controling kegiatan, dan evaluasi kegiatan, tanpa ini semua dakwah kita tidak bisa berjalan dengan baik. c) Profil Mubalighot yang disampaikan oleh Ibu Dra. Sri Herawati, bahwa kita tidak boleh takut berdakwa, "Sampaikanlah ilmu walau hanya satu ayat", lakukan apapun dengan niat karena Allah SWT. Untuk berdakwah tidak boleh sakit hati kalau yang datang sedikit dan tidak boleh sambong kalau datang bnayak, dan menyadari bahwa dakwah adalah kewajiban setiap muslim yang bersandar pada QS. At-Taubah ayat 71 " Dan orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan sebahagian mereka adalah menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka meyuruh yang ma'ruf, mencegah yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." Mudah-mudahan dengan terselenggaranya pelatihan mubalighot ini, dapat bermunculan mubalighot-mubalighot muda yang bisa menolong para remaja putri dan orang perempuan lainnya dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang benderang addinul Islam.

Pelatihan Corel Dan Pembuatan Blog

Alhamdulillahhirabbil alamin, pada Hari Ahad, 16 Februari 2014 Pimpinan Daerah Nasyiatul 'Aisyiyah Kota Malang telah mengadakan pelatihan Corel dan Pembuatan Blog bagi Pimpinan Daerah Nasyiatul 'Aisyiyah Kota Malang, Kegiatan ini diikuti 8 orang peserta yang dipandu oleh Saudara Prima Tahta Amrillah dan Ar-Rijal Fahrudin dari teman-teman IMM Universitas Brawijaya Kota Malang. Kegiatan ini dimulai pukul 10.00 wib sampai 17.30 wib, pelatihan ini diselenggarakan di ruang tamu PDM Kota Malang Jl. Gajayana 28 B Kota Malang. Peserta kegiatan ini sangat senang, karena pelatihan ini memberi ilmu-ilmu baru tentang desain pembuatan buletin dan pembuatan blog. Mudah-mudahan Pimpinan Daerah Nasyiatul 'Aisyiyah Kota Malang, bisa mengadakan pelatihan ini lagi, karena waktu sehari kemarin tidak cukup untuk menggali lebih dalam tentang corel dan blog. Ilmu Allah SWT sangat luas, dan kita tidak sanggup mempelajari semuanya. Oleh karena itu, kita sebagai manusia janganlah sombong dengan ilmu yang kita miliki, karena masih banyak ilmu lain yang belum kita kuasai. Sehingga, benar adanya pepatah mengatakan bahwa "Carilah ilmu dari buaian hingga liang lahat", maka Marilah ber Fastabiqul Khoirot bersama dalam mengejar ilmu dan mengamalkannya. SMANGAT! :)

Dakwah Ala Rasulullah

Kajian Rutin Pimpinan Daerah Nasyiatul 'Aisyiyah Kota Malang, Pada Hari Sabtu, 15 Februari 2014 bertempat di Masjid Imam Bukhari Komplek PDM Kota Malang Jl. Gajayana 28 B Kota Malang. Kajian ini diisi oleh Mbak Putri Ivana yang mengambil tema "Dakwah Ala Rasulullah". Kajian ini dimulai pukul 15.30 dan diakhiri pukul 17.000, Alhamdulillah kajian ini diikuti oleh 5 orang, walaupun pesertanya sedikit, akan tetapi tidak menyurutkan kami untuk terus melangsungkan kajian ini, karena untuk mendapatkan ilmu tidaklah mudah harus dengan rasa sabar dan ikhlas. Kesimpulan kajian ini adalah Dakwah memiliki makna "MENGAJAK", Mengajak pada kebenaran. Dan pendekatan dakwah dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu a) Dakwah Bilisan artinya berdakwah dengan lisan yaitu menyampaikan ayat-ayat Al-Qur'an atau Hadist dengan ucapan, b) Dakwah Bilkitabah yaitu dakwah melalui tulisan, menyampaikan Firman-firman Allah SWT dan Hadist-hadist Nabi Muhammad SAW melalui media tulisan bisa melalui buku, koran, buletin dan lain-lainnya, c) Dakwah Bilhal adalah dakwah dengan perbuatan atau tingkah laku, misalnya berkata dengan perkataan yang baik, memakai pakaian sesuai dengan syar'i

Rabu, 29 Januari 2014

ASAL USUL VALENTINE

Tahukah kalian teman-teman Bagaimana Asal-usul Hari Valentine itu, Budaya siapakah Hari Valentine itu, Perlukah kita mengikutinya sebagai seorang Muslimah? Temukan jawabannya di tulisan ini. Valentine sebenarnya adalah seorang biarawan Katolik yang menjadi martir. Valentine dihukum mati oleh kaisar Claudius II karena menentang peraturan yang melarang pemuda Romawi menjalin hubungan cinta dan menikah karena mereka akan dikirim ke medan perang. Ketika itu, kejayaan kekaisaran Romawi tengah berada di tengah ancaman keruntuhannya akibat kemerosotan aparatnya dan pemberontakan rakyat sipilnya. Valentine, sang biarawan muda melihat derita mereka yang dirundung trauma cinta tak sampai ini. Diam-diam mereka berkumpul dan memperoleh siraman rohani dari Valentine. Sang biarawan bahkan memberi mereka sakramen pernikahan. Akhirnya aksi ini tercium oleh Kaisar. Valentine dipenjara. Oleh karena ia menentang aturan kaisar dan menolak mengakui dewa-dewa Romawi, dia dijatuhi hukuman mati. Pada tahun 496, Paus Gelasius I menyatakan 14 Februari sebagai hari peringatan St. Valentine. Kebetulan tanggal kematian Valentine bertepatan dengan perayaan Lupercalia, suatu perayaan orang Romawi untuk menghormati dewa Kesuburan Februata Juno. Dalam perayaan ini, orang Romawi melakukan undian seksual! Caranya, mereka memasukka nama ke dalam satu wadah, lalu mengambil secara acak nama lawan jenisnya. Nama yang didapat itu menjadi pasangan hidupnya selama satu tahun. Lalu pada perayaan berikutnya mereka membuang undian lagi. Rupanya Paus tidak sreg pada cara perayaan ini. Karena itulah, gereja sedikit memodifikasi perayaan ini. Mereka memasukkan nama-nama santo dalam kotak itu. Selama setahun setiap orang akan meneladani santo yang tertulis pada undian yang diambilnya. Untuk membuat acara itu sedikit lucu, gereja juga memasukkan nama Simeon Stylites. Orang yang mengambil nama ini dianggap apes alias tidak mujur, soalnya Simeon menghabiskan hidupnya di atas pillar, tidak beranjak satu kali pun. Nama Valentine lalu diabadikan dalam festival tahunan ini. Di festival ini, pasangan kekasih atau suami istri Romawi mengungkapkan perasaan kasih dan cintanya dalam pesan dan surat bertuliskan tangan. Di daratan Eropa tradisi ini berkembang dengan menuliskan kata-kata cinta dan dalam bentuk kartu berhiaskan hati dan dewa Cupid kepada siapapun yang dicintai. Atau memberi perhatian kecil dengan bunga, coklat dan permen. Masihkah kita mau merayakan Hari Valentine yang bukan ajaran Islam, Islam mengajarkan setiap hari kita harus saling berkasih sayang, tanpa harus dirayakan setiap tahun. Sumber: http://crosswalk.com/faith/ministry_articles/guestcolumns/509916.html;ht...Tempo; majalah Hidup.

PELATIHAN ADMINISTRASI PDNA KOTA MALANG

“Mewujudkan Tertib Administrasi Untuk Organisasi Ideal” adalah tema Pelatihan Administrasi yang diadakan oleh PDNA Kota Malang pada hari Ahad, 8 Desember 2013 di Aula PR I UMM. Kegiatan ini merupakan program kerja dari Sekretaris umum yang diharapkan setelah ikut pelatihan ini semua pengurus Pimpinan Nasyiatul ‘Aisyiyah Kota Malang memiliki gambaran yang sama tentang administrasi Nasyiatul ‘Aisyiyah, mengingat backgroun anggota Nasyiatul ‘Aisyiyah yang berbeda-beda, sehingga pelatihan ini sangat diperlukan bagi kader. Pelatihan ini dimulai pada pukul 09.00 yang mana dibuka langsung oleh Ketua PDNA Kota Malang Nasyiatul ‘Aisyiyah Kota Malang, kegiatan ini diikuti kurang lebih 25 peserta yang terdiri dari Pimpinan Ranting Nasyiatul ‘Aisyiyah, Pimpinan Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah dan Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah Kota Malang. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa “Kader Nasyiatul ‘Aisyiyah harus multi talent mengingat pengurus yang terbatas, sehingga tidak bisa menunggu satu sama lain, kita harus bisa saling membantu dalam berorganisasi agar roda organisasi bisa berjalan dengan baik demi terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.” Pelatihan ini terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan yang diawali dengan Materi Administrasi Keuangan yang diberikan oleh Fatimah Az-Zahro, STP dan Materi Administrasi yang meliputi surat menyurat serta pembuatan proposal yang diberikan oleh Nurul Fajriyah, STP sebagai Sekretaris Umum PWNA Jatim. Kegiatan ini diakhiri dengan praktek pembuatan surat menyurat dan pembuatan proposal.

TURBA DI PCNA LOWOKWARU

Rangkaian Kegiatan Departemen Kader PDNA Kota Malang Periode 2012-2016, pada Bulan Januari adalah Turba Di PCNA Lowokwaru pada hari Ahad, 12 Januari 2014 di Aula Panti Putri ‘Aisyiyah Kota Malang yang mana seharusnya bulan Desember, karena waktunya belum tepat sehingga Alhamdulillah baru dapat dilaksanakan. Kegiatan ini dimulai pukul 09.00 – 11.00 yang mana kegiatan ini memperkenalkan program kerja Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah Kota Malang Periode 2012-2016. Dengan sosialisasi program kerja daerah ini, diharapkan Pimpinan Cabang dan Pimpinan Ranting Nasyiatul ‘Aisyiyah bisa mengetahui program apa saja yang dimiliki oleh PDNA Kota Malang, sehingga bisa saling mensinergikan program kerja antar bidang, dan bisa saling mendukung satu sama lain. Turba ini diikuti kurang lebih 15 orang dari Pimpinan Ranting dan Pimpinan Cabang Lowokwaru, semoga dengan adanya turba ini hubungan antara Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah dengan Pimpinan Ranting dan Pimpinan Cabang se-Kota Malang semakin baik, sehingga bisa menghasilkan kegiatan-kegiatan yang lebih positif bagi perempuan-perempuan Islam khususnya di Kota Malang.