Sabtu, 28 Agustus 2010

KH. Ahmad Dahlan Sang Pencerah, Pendidik dan Pendiri Muhammadiyah

Oleh : Fatimah Az-Zahra

KH. Ahmad Dahlan Sang Pencerah, Pendidik dan Pendiri Muhammadiyah. Demikianlah judul buku yang ditulis oleh Hery Sucipto. Seorang kader muda Muhammadiyah yang pernah menjadi anggota PP Pemuda Muhammadiyah periode 2002-2006 dan mantan ketua Muhammadiyah Mesir. Buku yang menceritakan seorang manusia yang menjadi pelopor berdirinya organisasi ke-Islam-an di negeri Indonesia. Kini organisasi tersebut telah berusia 100 tahun dan termasuk organisasi kemasyarakatan tersbesar di Indonesia. Beliau memberi nama organisasi tersebut ”Muhammadiyah”. Buku setebal 216 halaman ini diterbitkan oleh Best Media Utama tahun 2010 di Jakata dalam rangka menyambut 1 abad Muhammadiyah berkiprah di Indonesia. Pasti banyak tantangan dan suka dukanya dalam memperjuangkan agama Allah di bumi Indonesia yaitu Agama Islam.

Buku ini menceritakan latar belakang berdirinya Muhammadiyah. Mengapa harus didirikan organsisasi, maka anda akan bisa mengetahui alasan yang melatar belakangi didirikannya Muhammadiyah pada BAB I halaman 17. Salah satu latar belakangnya adalah KH. Ahmad Dahlan ingin mengajak umat Islam keluar dari kehidupan penuh kegelapan, bid’ah dan kemiskinan. Hatinya merasa terpanggil menjawab tantangan kemiskinan struktural masyarakat muslim korban penindasan sistem tanam paksa kala itu.
Dari sinilah Ahmad Dahlan terus berpikir dan menggali ilmu seluas-luasnya. Beliau belajar sistem homeschooling, belajar dari guru ke guru bahkan ia bergabung dalam organisasi Budi Utomo, dan Jami’at Khair demi pengembangan dirinya.
Banyaknya pengalaman mencari ilmu itu, Beliau mencoba menggeluti dunia pendidikan dengan merubah sistem pendidikan dari segi kurikulum dan metode pengajarannya. (Hal. 118-123). Dari Buku ini, anda juga dapat pesan dan nasihat dari KH. Ahmad Dahlan (Hal. 201).
Pada bagian ”Khittah KH. Ahmad Dahlan ”
1.Tidak menduakan Muhammadiyah dengan organisasi lain
2.Tidak dendam, marah, sakit hati jika dicela dan dikritik.
3.Tidak sombong dan berbesar hati jika menerima pujian
4.Tidak Jubria (Ujub, kikir dan ria)
5.Mengorbankan harta benda, pikiran dan tenaga dengan hati ikhlas dan murni
6.Bersungguh-sungguh hati terhadap pendirian.
Oleh karena itu, kalian yang mengaku kader Muhammadiyah, rasanya kurang pas, jika tidak membaca buku ini. Semoga bisa menjadi inspirasi dan penggerak semangat berjuang di jalan Allah, khususnya di Muhammadiyah. SEMANGAT!!!!!!!!!

Malang, 24 Juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar